Pages


Saturday, January 31, 2015

Day 2 (30 Hari Menulis Surat Cinta)

Hi, Halooo. Sampai pada hari kedua #30HariMenulisSuratCinta nih hahahaha..
Posting hari pertama lupa aku mention kedapa tukang postku karena tanggalan di laptopku tidak betul. arrrggt >__<  Di laptopku tertulis tgl 30 Januari, padahal sekarang tanggal 31 Januari. Aaaaaaaaa aniyaaaaaaaaaaa... :'O

Baiklah, aku akan mulai di hari kedua aku. semoga sih enggak salah lagi ini tanggalan laptop. huhuhuhu..
ready for my next letter?. Ceks this out ^_____^




Day 2. (.n) Doa

Adalah di mana bait – bait dari ucapan suci yang mulai kini terselip namamu. Mulai mendoakan sesuatu yang baik untukmu. Kini aku memulainya. Menyebut namamu dalam setiap curahan hatiku kepada Tuhanku. Yang menciptakan kamu, meski aku tahu, Tuhan kita adalah satu, yang berbeda adalah kita.

Aku tidak pernah menyesali setiap rasa yang pernah ada saat aku memandangmu. Yang ku tahu, namaku tidak akan pernah ada dalam curahan hatimu kepada tuhanmu. Aku tahu….

Aku mulai mengetahui nama lengkapmu, asal tempat tinggalmu dan beberapa akun sosialmu, sedikit memudahkanku lebih memahami bagaimana hidupmu saat aku tak bisa melihatmu tiap harinya.

Kepada tuhanku, aku bercerita bagaimana aku ketika aku bisa melihatmu. Bagaimana tiba – tiba rasanya bahagia dan sedikit tersipu saat kau tersenyum kearahku. Berusaha menjaga intonasi suara agar tidak terlalu keras maupun terlalu pelan, menjaga tingkah laku agar tidak terlalu lonjak – lonjak bahagia saat aku bercanda denganmu. 
 Itulah yang aku ceritakan kepada tuhanku.

“Apakah aku pernah muncul di mimpinya? Ataukah pernah ia sekali terpikir tentang aku ?.”aku bertanya kepada hati dan tuhanku, namun hanya senyuman yang aku dapatkan. Aku paham maksudnya. Agar aku tidak terluka saat aku mendapatkan jawaban yang sesungguhnya tidak ingin aku dengar…

Aku tidak ingin keluh kesahku tentang kamu di dengar banyak orang, seandainya ada yang tahu, aku ingin mereka hanya tahu dan diam. Nilailah aku yang mengagumimu dalam pikiran mereka, bukan dengan celotehan yang bahkan mungkin akan mengganggumu. Aku tidak ingin kamu tertanggu dengan apa yang seharusnya bukan jadi gangguan untuk hidupmu.

Biarkan aku menulis ini untukmu. Bukan untuk membebanimu, bukan juga untuk meraih perhatianmu,aku ingin menyampaikan aku mengagumimu dalam doa ku.


Dalam doa ku, semoga kamu baik – baik di sana. Kuliahmu lancar tanpa ada hambatan berarti yang berat. Harimu menyenangkan yang penuh kebahagian dan kamu menemukan cinta yang tepat untukmu.
Aku paham posisiku. Aku bukanlah yang ada di dalam doamu. 

Bukan juga manusia yang akan masuk dalam daftar orang yang kamu sayangi. Namun percayalah, kamu ada di didalam doaku. Sedihku adalah tahu kenyataan yang seharusnya aku sudah paham, namun aku masih memaksakannya. Memaksa otak dan hatiku untuk sejalur. 

Bahkan memaksa akalku untuk tetap setia mengagummu. Sedih…
Bahkan kerika aku hampir tidak menyebut namamu dalam doaku, bayangmu tidak hilang. Dan selalu melangkah masuk dalam bawah sadarku. Menarikku kedalam dunia yang penuh ilusi bahagia yang sesungguhnya semu. Mendatangkan air mata yang sulit terhapus dalam sekejap.

Aku menikmati air mata ini. Air mata tiap aku mendoakan dirimu, air mata yang orang sebut patah hati. Air mata yang menyesakan tidurku, air mata tentang kamu…
Bait – bait doa yang kulantunkan, hanya sebagian dari caraku untuk menghibur jiwa yang sesungguhnya kesepian. Tanpa tahu bagaimana aku menghapusnya, aku membiarkan ia memenuhi hati. Menyiksanya dengan bias namamu.

Dalam doaku, aku menyebutkan kebahagiaanmu. Yang aku tahu, tanpa aku di dalam kebahagiaan itu. Cukuplah kamu yang bahagia, dengan apa yang seharusnya kamu dapatkan yang sesuai dengan dirimu yang indah itu.. 

Nah, itu untuk KAMU. iya kamu, yang mungkin saja enggak membaca suratku. Semoga nanti kamu paham.. Hahahaha. Anyyeong ! ^___^

1 comment:

  1. Baru mampir udah suka sama tulisannya :)

    www.fikrimaulanaa.com

    ReplyDelete