Pages


Saturday, January 31, 2015

Day 1 ( 30 Hari Menulis Surat Cinta)

Hello prince dan princess. sudah hampir 2 tahun lamanya aku hampir membiarkan blog ini kosong dan tidak berpenghuni seperti hatiku *?? hahaha.
Kali ini aku kembali menulis karena ada sesuatu, hahahah. no no. aku tidak sengaja menemukan acara soal menulis yang menarik di twitter dan mulai membangkitkan semangat untuk menulis lagi hihi.
Acaranya itu adalah 30 Hari Menulis Surat Cinta. Lucu kan.. Hahaha..

Jadi acara itu adalah melatih konsisitensi kita dalam menulis selama 30 hari. Dan temanya tentu tentang surat cinta. hahaha.. Bukan karena sedang jatuh cinta, tapi karena memang aku tertarik dengan tema ini. Manis manis dan sedikit pahit kalau mulai mengenal cinta kan? Hahaha ^__^v

Awalnya bingung bagaimana mau menulisnya, namun seiring waktu hujan dan terkadang dengar lagu galau, akhirnya malah banyak ide yang muncul hahaha. Baiklah, ini adalah suratku di hari Pertama...



Day 1. (.n) Awal

Adalah suatu masa ketika aku hanya memandang seseorang dengan fisik semata. Tanpa aku paham apakah itu cinta, sayang arau hanya sekedar suka. Tanpa aku paham apakah aku mengerti mengenai apa itu perasaan yang dalam. Hanya sekedar awal.

Aku tidak ingin paham ataupun bisa paham akan hal itu, dalam benakku hanyalah aku ingin menikmati ciptaan tuhan yang satu itu dengan segala keindahannya. Aku dalam diam mengamatinya tanpa bicara. Melihat tiap gerakmu dengan kedua bola mataku, memujinya dengan nada dalam hatiku, tak pernah aku katakan bahwa sesungguhnya aku mengagumi dirimu

Tiap helaan nafasnya, gerakan bola matanya, untaian senyum di bibirnya, hempasan tangannya, alur langkah kakinya yang begitu menarik untuk aku perhatikan setiap harinya. Andai, kalau aku bisa memandangmu setiap hari, maka itulah yang aku lakukan. Sekali lagi, mengagumimu dalam diam.

Merasa bodoh untuk sesaat karena hanya kamu yang ingin aku lihat setiap harinya. Mendengar suaramu walau hanya sesaat, melihat bayanganmu walau hanya sekejap. Menanti dengan cemas apakah aku bisa melihatmu hari ini.

Itulah awalnya. Awal?. Apakah aku bisa mengatakan bahwa itu awal aku mulai untuk menaruh perhatianku padamu?. Apakah itu adalah waktu ketika semua terasa berhenti hanya untuk sekedar mencuri padang terhadapmu?. Sanggupkah nanti aku katakan akhir jika aku saat ini mengatakan bahwa ini adalah awal?
Jangan dengarkan aku, jangan anggap aku pernah ada dalam hidupmu. Meski aku tak tahu, pernahkah kamu terbesit dalam pikirmu bahwa ada seseorang yang gemar mencuri pandang dan mengamati tiap langkahmu?. Itu aku.. J

Ini adalah awal yang akan sulit untuk aku akhiri bahkan ketika aku ingin mengakhirinya. Tidak sanggup aku jelaskan bagaimana aku saat memulainya, namun tak sanggup pula aku jelaskan bagaimana aku akan mengakhirinya nanti. Cukup kau baca dan lihat apa yang aku tuliskan untukmu. Dengan segala kerahasiaan yang akan sulit kamu mengerti.

Dimana ada awal pasti ada akhir. Sesuatu yang di mulai dengan manis tidak akan menjamin akan di akhiri dengan manis pula. Begitu pula terhadapmu, bagaikan ilusi di tengah panas matahari, kamu muncul dan mengawali fantasi ini. Maafkan jika ini akan menganggumu kelak. Ketika tanpa sengaja kamu membacanya, membaca tentang apa yang akan aku ceritakan tentang kamu.

Apa lagi yang harus aku tuliskan pada awal ketika aku mulai mengetahui tentang kamu?. Aku bahkan tidak tahu tanggal berapa kamu lahir, alamat rumahmu, maupun nomor telepon mu. Aku tidak pernah mencari cara untuk mengetahui semua itu, hanya dengan kehendak tuhan aku berdoa, agar hari ini aku dapat bertemu denganmu. Meski hanya di dalam mimpi saja.

Mengagumi dengan cara yang bodoh, yang hanya membiarkanmu dengan kebetulan lewat di depan mataku, tanpa memaksa badanku untuk selalu dekat ketika kamu ada. Dengan kerendahan diri aku hanya suka menatapmu dengan suatu kebetulan yang tuhan ciptakan ketika beliau kasihan melihatku yang mulai merindumu.


Tersiksakan dengan awal ini?. Jawabku tidak pada Tuhanku, karena jika bukan karena beliau, aku tidak akan dapat menatap wajahmu. Bahkan mengetahui namamu, itu sudah membuatku tersenyum.
Terima kasih sudah menjadi awal dalam ceritaku. Awal pandangan yang aku sukai. Awal aku mulai memikirkan dirimu dan awal di mana akan aku akhiri dengan cerita yang bahkan aku tidak sanggup memikirkan bagaimana alur untuk kedepannya.

Terima kasih sudah menjadi manusia dengan keindahan yang menarik hatiku. Terima kasih sudah menjadi actor yang selalu aku tunggu dalam hariku.

Terima kasih, Awalku~

Nah,, itu yang untuk hari pertama. Hahahaha. Agak aneh sih =__='  Mianhaeyo yah. next ready for hari kedua :D 



 

No comments:

Post a Comment